Wisata yang dapat dijumpai di BREBES
1.
Pantai Randusanga
Pantai Randusanga atau yang sekarang lebih
dikenal dengan Pantai Randusanga Indah (Parin) berlokasi di
Randusanga Kulon sekitar 7 KM ke
arah utara dari jalan raya Pantura kota Brebes. Obyek wisata ini sedang
dikembangkan oleh Pemerintah
Kabupaten
Brebes yang dibangun sekitar tahun 2001, dan untuk saat ini keberadaannya
dikelola oleh Kantor Pariwisata Kabupaten Brebes. Di sepanjang jalan menuju
pantai Randusanga akan banyak ditemui perkebunan
bawang
merah yang terhampar luas, sedangkan mendekati lokasi
pantai, akan banyak
di temui
tambak-
tambak yang umumnya digunakan untuk budidaya
bandeng dan
rumput laut.
Di lokasi pantainya sendiri akan dijumpai panorarama pantai yang masih alami
disertai fasilitas mainan anak, mandi laut, panggung gembira, arena balap motor
(grass track), camping ground, kafe dan rumah makan khas ikan laut bakar serta
kios-kios yang menjual oleh-oleh khas Brebes berupa
telur asin
dan bawang merah. Menjelang senja hari, para pengunjung dapat menikmati
indahnya panorama terbenamnya matahari di cakrawala pantai.
Obyek wisata Pantai Randusanga Indah memiliki panjang sekitar 2 Km dengan
luas lahan sekitar 30 Ha, namun yang baru dikembangkan sekitar 10 Ha, berbagai
atraksi wisata yang ada di obyek wisata ini yaitu atraksi wisata anak yang
dilengkapi dengan panggung gembira anak-anak, kolam becak air dan waterboom,
arena wisata remaja dan dewasa yang dilengkapi dengan bangunan pendopo,
penggung hiburan terbuka dan kafe, arena wisata bahari berupa pemandangan laut
yang dilengkapi dengan anjungan dan gazebo. Selain atraksi wisata, obyek wisata
ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana dan fasilitas wisata untuk mendukung
atraksi tersebut diantaranya yaitu mushola, toilet, fasilitas perdagangan,
kantor pengelola dan lain sebagainya. Obyek wisata ini bisa menjadi trip
alternatif untuk wisata sepeda atau jalan-jalan karena mempunyai garis pantai
cukup panjang, dengan pasir pantainya yang tanpa batu dan udara laut yang segar
sehingga menjadikan wilayah ini ideal untuk jalan-jalan.
2. Waduk Malahayu
Fungsi waduk ini disamping sebagai sarana irigasi lahan pertanian wilayah
Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Ketanggungan, Losari, Tanjung dan Bulalakamba
juga sebagai pengontrol banjir serta dimanfaatkan untuk rekreasi. Di obyek
wisata ini dapat ditemukan panorama alam pegunungan yang indah, dikelilingi
hutan jati
yang luas dan telah dijadikan bumi perkemahan dan wana wisata.
Berbagai fasilitas tersedia di kompleks wisata ini antara lain kolam renang
anak, mainan anak, becak air, perahu pesiar, perahu dayung, panggung terbuka
serta disediakan tempat parkir yang cukup luas.
Pada setiap
Idul Fitri diadakan Pekan Wisata dengan pentas orkes
melayu/dangdut sebagai hiburan. Sementara Sedekah Waduk, dilaksanakan oleh
masyarakat setempat setiap hari raya.
Mitos yang
hidup di masyarakat sekitar waduk ini adalah bahwa pasangan pengantin baru
wajib membasuh muka dengan air waduk. Konon, pasangan yang melaksanakan hal itu
akan langgeng mengarungi mahligai rumah tangga. Karena itu, hampir setiap ada
pengantin baru, mereka selalu menyempatkan diri berkunjung ke lokasi tersebut.
Yang unik, mereka kadang-kadang datang masih mengenakan pakaian pengantin,
dengan diiringi puluhan bahkan ratusan pengiring. Tradisi ini dilaksanakan
selain dipercaya mengandung berkah kelanggengan bagi pasangan itu, juga sebagai
upaya tolak bala.
Mujair goreng
adalah hidangan istimewa di lokasi wisata ini. Beberapa warung makan yang
mendirikan bangunan di timur waduk menyediakan ikan mujair goreng dengan harga
murah.
Terkadang diadakan lomba balap perahu, lomba mancing, dan sebagainya.
Penduduk setempat juga menggunakan perahu compreng untuk rekreasi mengelilingi
waduk.
3.
Kaligua
Perkebunan teh
Kaligua merupakan kawasan
wisata agro dataran tinggi
yang terletak Kaligua di
Desa Pandansari,
Kecamatan Paguyangan,
Kabupaten
Brebes,
Jawa Tengah. Tepatnya di wilayah Brebes bagian Selatan.
Wisata agro Kaligua dikelola oleh
PT.
Perkebunan Nusantara IX (Persero) Jawa Tengah dan merupakan diversifikasi
usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan daya dukung
potensi alam yang indah. Hasil pengolahan perkebunan
teh Kaligua adalah berupa
produk hilir
teh
hitam (
black tea) dengan merk “Kaligua”
dalam kemasan teh celup dan serbuk. Jadi wisatawan yang berkunjung dapat
langsung menikmati hangatnya teh hitam (black tea) Kaligua atau dapat membeli
sebagai oleh-oleh.
Aksesibilitas
Lokasi wisata agro Kaligua terletak sekitar 10 kilometer dari arah kota
Kecamatan Paguyangan, atau sekitar 15 kilometer dari
Bumiayu. Jalur
transportasi dapat ditempuh melalui jalur utara via
Brebes atau
Tegal-Bumiayu-Kaligua,
Cirebon-Bumiayu-Kaligua,
dan jalur selatan via Purwokerto-Paguyangan-Kaligua. Jalur tersebut dilewati
jalan utama Tegal-Purwokerto, tepat masuk lewat pertigaan Kaligua,
Kretek. Perjalanan
mulai berkelok-kelok, dan naik-turun.
Geografis
Perkebunan teh Kaligua berada pada ketinggian 1200 - 2050 m dpl. Kondisi udara
sangat dingin, berkisar 8° - 22° C pada musim penghujan dan mencapai 4° -12° C
pada musim kemarau. Jadi tidak heran kalau wilayah perkebunan teh ini hampir
selalu diselimuti kabut tebal. Perkebunan teh tersebut terletak di lereng barat
Gunung
Slamet (3432 m dpl)yang merupakan gunung tertinggi kedua di pulau jawa
setelah
Gunung Semeru. Dari salah satu tempat di perkebunan
teh Kaligua kita dapat menikmati keindahan puncak gunung Slamet dari dekat,
yaitu puncak Sakub. Nah jika ke Kaligua maka sempatkanlah untuk menikmati
keindahan panorama indah, sekaligus kita dapat melihat keindahan gunung
Ciremai, Tegal, dan Cilacap.
Sejarah
Perkebunan teh Kaligua merupakan warisan pemerintah kolonial
Belanda. Pabrik
dibangun pada tahun 1889 untuk memproses langsung hasil perkebunan menjadi teh
hitam. Kebun ini dikelola oleh warga Belanda bernama
Van De Jong dengan nama
perusahaan Belanda
John Fan & Pletnu
yang mewakili
NV Culture Onderneming.
Sebagai penghargaan makam Van De Jong masih terawat sampai saat ini di lokasi
kebun Kaligua.
Konon pada saat pembanguan pabrik, para pekerja membawa ketel uap dari
Paguyangan menuju Kaligua ditempuh dalam waktu 20 hari. Peralatan tersebut
dibawa dengan rombongan pekerja yang berjalan kaki naik sepanjang 17 km. Selama
proses pengangkutan tersebut, para pekerja pada saat istirahat dihibur oleh
kesenian
ronggeng Banyumas.
Sampai sekarang setiap memperingati HUT pabrik Kaligua setiap tanggal 1 Juni
selalu ditampilkan kesenian tradisional tersebut.
Fasilitas :
Kawasan wisata agro Kaligua memberikan banyak pilihan untuk wisata. Sebab,
terdapat beberapa situs wisata menarik yang berada di seputaran Kaligua.
misalnya
Gua Jepang,
Tuk Benih,
Gua Angin, Makam Pendiri kebun
Van De Jong. Beberapa
vila
milik perkebunan bisa dimanfaatkan oleh pengunjung yang ingin bermalam. Kawasan
perkebunan teh Kaligua, selain menarik untuk sarana wisata keluarga, juga
sangat cocok untuk refreshing bagi orang kota yang setiap hari disibukkan oleh
rutinitas kerja. Untuk melayani wisatawan, pihak perkebunan menyediakan
fasilitas
homestay (penginapan) yang cukup baik.
Fasilitas ; penginapan, wisma Flamboyan (6 kamar),Wisma Dahlia (3
kamar), Wisma Kenanga (2 kamar),Wisma Anggrek (2 kamar), Gedung Pertemuan,
Areal Camping,Areal
outbond, Gazebo, Lapangan Sepak
Bola, Lapangan Tenis, Lapangan Volley, Tennis Meja & Billyard, Tea &
Coffee corner (kafe), Hiburan Musik Orgen Tunggal, Jasa Layanan Teh &
Catering, Pusat Layanan Kesehatan, Sarana Ibadah
Penunjang
Tak jauh dari lokasi tersebut, di sekitar Pandansari, terdapat sebuah tempat
wisata yang tergolong langka. Yakni, sebuah telaga yang dihuni jutaan
ikan lele jinak (
Telaga
Ranjeng). Lokasi telaga itu berada di tengah hutan lindung dan masih berada
dalam pengawasan Cagar Alam Nasional.
Paket Wisata :
1. Wisata Edukasi/ilmiah ; perkebunan teh, budiadaya, persiapan benih,
pemeliharaan, panen, pengolahan pabrik, produk siap seduh. Umumnya para pelajar
dan mahasiswa sering berkunjung ke Pabrik untuk melihat langsung budidaya teh
dan proses pengolahan teh.
2. Wisata Rekreasi Keluarga (Family gathering) dilengkapi taman bermain anak,
kolam renang air hangat untuk anak-anak. Umumnya pada hari libur nasional dan
hari minggu banyak yang berkunjung ke kebun teh dan danau renjeng.
3. Wisata historis/budaya.
4. Wisata Petualangan ; permainan & outbond dapat juga sebagai pos
awal pendakian menuju gunung Slamet. Setiap musim liburan sekolah banyak para
siswa yang mengadakan kegiatan kemah, sekaligus outbound. Disamping itu
karyawan perusahaan swasta di wilayah Brebes, Tegal, Cirebon, dan Purwokerto
juga mengadakan
corporate gathering. Perusahaan swasta besar dari
Jakarta juga pernah mengadakan pertemuan di kebun Kaligua
5. Wisata bisnis ; MICE (Meeting, conference, incentif, exhibition)
6. Wisata kebun (stroberi, kubis, kentang, tanaman hias)
7. Wisata olahraga (tennis, sepak bola, bola voli, billyard)
4. Waduk Penjalin
Waduk Penjalin memiliki luas 1,25 km2 dan
isi 9,5 juta m3, terletak di tengah-tengah Desa
Winduaji , 2,4
km arah selatan ibu kota Kecamatan
Paguyangan
. Dari ibu kota kecamatan ke arah selatan jurusan
Purwokerto
, kemudian sampai Desa
Winduaji belok kanan ke lokasi
waduk. Dari kota
Paguyangan
jaraknya 6 km, dari kota
Bumiayu 12 km. Sedangkan dari
Purwokerto
30 km. Waduk Penjalin terletak perbatasan Kabupaten
Banyumas dan
Kabupaten
Brebes.
Waduk ini dibangun
tahun 1930 oleh pemerintah kolonial
Belanda bersamaan
dengan
Waduk Malahayu. Air waduk ini dipersiapkan untuk
menyuplai irigasi
Sungai Pemali bawah dan
areal persawahan. Penjalin dalam
Bahasa Jawa
berati rotan.
Di bagian muka
waduk
ini terdapat tanggul dengan ketinggian 16 m, lebar 4 m, dan panjang 850 m.
Keliling waduk dikitari pedukuhan Mungguhan, Keser Kulon, Kali Garung, Kedung
Agung, Soka, Karangsempu, Pecikalan, dan Karangnangka. Sedangkan di sebelah
timur yang merupakan tanggul dan pintu gerbang waduk adalah dukuh Keser Tengah.
Warga sekitar memanfaatkan kekayaan alam sekitar waduk sebagai tempat
mencari nafkah, antara lain mencari ikan, memelihara keramba apung, dan pada
saat Lebaran warga menyewakan perahu untuk rekreasi air keliling waduk.
Sekarang, waduk itu banyak dimanfaatkan warga kota untuk berlibur dan bersantai
seperti pengunjung dari
Purwokerto,
Cilacap, dan
Purbalingga.
Pada setiap
Idul Fitri diselenggarakan Pekan Wisata
Idul Fitri
dengan acara lomba menangkap itik, pentas dangdut dan permainan ketangkasan
anak.
5.
Curug
Puteri
Curug Puteri.
Satu lagi potensi objek wisata alam di daerah Brebes bagian Selatan adalah
Curug Puteri yang berada di kecamatan Sirampog, yang berbatasan dengan
kecamatan Paguyangan. Curug Puteri sangat potensial untuk dijadikan objek
wisata, karena sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Pesona alam di sekitar
Curug Putri yang indah dan natural sangat cocok untuk melepas kepenatan setelah
sibuk dengan urusan sehari hari.
Sayangnya
potensi ini belum dilirik oleh pemerintah daerah kabupaten Brebes. Sehingga
keadaan Curug Putri masih apa adanya dan alami sekali. Perlahan tapi pasti,
kini mulai dilirik oleh investor yang ada, dan keberadaannya pun sekarang sudah
dipoles menjadi sedemikian rupa, sehingga suatu saat nanti kalau sudah siap,
Curug Putri akan menjadi wahana objek wisata alam unggulan di Sirampog.
Terbukti sekarang sudah mulai dibangun kolam renang di sekitar curug tersebut,
mungkin saja nanti masih banyak yang lain lagi yang akan dibangun untuk
menghiasi Curug Putri.
Selain
Curug Putri di Sirampog pun mempunyai lokasi-lokasi lain yang cocok
dikembangkan menjadi objek wisata alam. Obyek wisata itu antara lain: Curug
Awu, Sumur Penganten, Tuk Suci, Mata Air Kaligiri, dan Sumber Air Panas. Sumber
Air Panas di kawasan hutan Pinus yang seandainya saja dilirik oleh pemerintah
untuk dikelola, kemungkinan bisa menjadi objek wisata yang sama bagusnya dengan
objek wisata air panas Guci di Kabupaten Tegal. Kita doakan, mudah-mudahan
Curug Putri dan obyek lainnya bisa menjadi kawasan yang menarik wisatawan dari
luar daerah, sehingga akan membawa manfaat bagi penduduk sekitar dan Brebes itu
sendiri.
6. Pemandian air panas Tirta Husada
Kedungoleng adalah
desa di
kecamatan Paguyangan,
Brebes,
Jawa
Tengah,
Indonesia.
Kedungoleng secara Geografis terbagi menjadi dua wilayah yaitu Kedungoleng
Bagian Barat dan Kedungoleng Bagian Timur dimana pembatasnya adalah sebuah
hutan pinus yang kini (13 Januari 2010)sedang mengalami peremajaan. Pusat
Pemerintahan desa terletak di Kedungoleng bagian Barat dengan sebutan Cipanas.
Desa Kedungoleng Terdiri dari beberapa Padukuhan antara lain Padukuhan
Karangasem (Berbatasan langsung dengan Desa Kedungbanteng), Padukuhan
Karanganyar, Padukuhan Karangbenda, Padukuhan Ciwaringin, Cibeler, Cipanas,
Cigobang, Cilancing. Desa ini mempunyai tempat wisata Pemandian Air Panas
dengan nama Tirta Husada.
7. Telaga Ranjeng
Telaga Ranjeng, atau biasa juga diucapkan
telaga renjeng berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Telaga
Ranjeng merupakan objek wisata air potensial di
kabupaten
Brebes.
Telaga Ranjeng yang dibangun tahun
1924, berada di bawah kaki
Gunung
Slamet dan merupakan bagian dari kawasan cagar alam milik Perhutani
Pekalongan Timur. Cagar alam tersebut memiliki luas empat puluh delapan
setengah hektar terdiri dari hutan
damar dan
pinus yang mengelilingi telaga, yang sebelumnya merupakan
tempat mandi para tokoh kerajaan di Jawa.
Daya tarik dari Telaga Ranjeng adalah udara pegunungan yang sejuk,
hutan
lindung,
cagar alam, serta terdapat beribu-ribu ikan
lele yang jinak dan
dianggap keramat, yang dianggap sebagai penghuni telaga.
Konon ikan lele penunggu Telaga Ranjeng yang memiliki kedalaman tiga meter,
hanya bisa diajak bermain -main dan tidak diperkenankan untuk diambil meski
hanya satu ekor.
Penunggu telaga menceritakan pernah ada seorang
wisatawan
yang mencoba mengambilnya namun sampai di rumah orang tersebut kemudian
sakit-sakitan baru sembuh setelah mengembalikan ikan lele ke Telaga Ranjeng.
Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang jelas Telaga Ranjeng merupakan aset
wisata yang memiliki daya tarik tersendiri sehingga dibutuhkan peran serta
masyarakat sekitar dan pemerintah untuk mengembangkan tempat tersebut.
8. Ciblon Waterboom
Ciblon Waterboom Brebes adalah sebuah
tempat
wisata wahana air yang terletak di
dalam kota
Brebes,
dibangun di atas tanah seluas 1,5
hektar di Jl. Yos Sudarso.
Sarana yang dimiliki Ciblon Waterboom berupa permainan
ember tumpah
dengan kedalaman kolam setengah
meter. Selain itu, ada lintasan kolam biasa dengan kedalaman
antara 1,5 hingga 1,8 meter juga ada
Slider (slorotan) yang memiliki
ketinggian hingga 12 meter dan kedalaman
kolam sampai 50
hingga 60 meter. Dilengkapi juga dengan fasilitas
sauna,
fitnes, senam
aerobik,
cafe. Selain itu terdapat
gazebo untuk para pengunjung, kamar
ganti dan lahan parkir yang cukup luas.
9.
SPOOR TEBOE
SPOOR TEBOE berasal dari kata
“SPOOR” yang berarti kereta api loko (bahasa belanda) dan “TEBOE” yang berarti
tebu salah satu bahan baku pembuatan gula (ejaan lama). Kenapa dinamakan SPOOR
TEBOE karena Kereta wisata ini berasal dari Loko dan lori dimana loko dan lori
ini digunakan sebagai alat transportasi mengangkut tebu dari kebun menuju ke
Pabrik Gula.
Salah satu wahana yang ada di Agrowisata Taman Hijau
Mbesaran adalah menikmati perjalanan Kereta wisata SPOOR TEBOE mengelilingi
area Taman Hijau Mbesaran. Kereta wisata Loko dan Lori baru di launcing dan
diresmikan pada tanggal 20 Desember 2009 oleh Administratur saat itu yakni Bpk
Iwan Hernawan, Bsc, SE, MSi bertempat di lapangan Pabrik Gula Jatibarang yakni
di area emplasemen sebelah Timur Pabrik tepatnya di Timbangan Tebu.
Route kereta wisata saat itu yaitu merjalanan dari
emplasemen menuju kedalam Pabrik Gula tepatnya di stasiun Gilingan / Krapyak
dan kembali lagi ke emplasemen. Pengunjung juga dapat melihat dalam pabrik
serta berfoto bersama dan juga mengetahui beberapa alat-alat penginggalan yang
masih digunakan dalam proses giling.
Dalam perjalannya karena pada saat giling tiba maka jalur
emplasemen yang dilalui Kereta wisata tidak bisa digunakan karena jalur
tersebut digunakan untuk jalur lori tebu maka manajemen memindahkan wisata
SPOOR TEBOE ke area Taman Hijau Mbesaran sehingga pada saat giling kegiatan
wisata masih bisa berlangsung. Selain mengelilingi Taman Hijau Mbesaran
pengunjung juga dapat melihat-lihat Rumah Mbesaran, berfoto bersama serta juga
dapat melihat/masuk kedalam pabrik baik dalam kondisi giling maupun tidak
giling.
Loko yang digunakan bukan Loko Uap melainkan Loko Diesel,
hal ini dilakukan karena Loko Uap membutuhkan bahan baku kayu dan harus
dilakukan pemanasan terlebih dahulu sehingga memerlukan waktu yang lama dan
biaya yang tinggi. Tempat duduk pengunjung juga menggunakan lori-lori tebu yang
didesain untuk kenyamanan pengunjung. Tidak lupa disediakan Stasiun Mbesaran
dan tempat tunggu untuk para pengunjung yang akan menikmati perjalanan kereta
wisata.
Ada juga tempat bermain anak ( Kid Fun ), Kolam renang
anak, Waterboom, Taman Hijau yang bisa digunakan untuk berkumpul bersama
keluarga, dan juga Homestay bagi yang ingin menikmati beberapa hari di mbesaran
ini.
10.
Kebun Durian Antap Sari
Perkebunan Durian Antap Sari.
Contact Person :
Much. Subhanudin, SP
(081-215-895-21)
Alamat :
Desa Rajaweta, Kecamatan Tonjong,
Brebes Jawa Tengah